Sabtu, 3 Juni 2023

Rekrutmen Guru lewat Marketplace

- Jumat, 26 Mei 2023 | 21:05 WIB
ilustrasi, perekrutan guru nantinya dilakukan lewat marketplace
ilustrasi, perekrutan guru nantinya dilakukan lewat marketplace

SUNDAURANG.ID -- Mulai tahun depan seleksi guru tidak dilakukan secara serentak, tetapi dilakukan secara fleksibel dalam hal waktu termasuk juga soal lokasi tes. Istilah yang dipakai pun juga cukup unik, yakni rekrutmen guru lewat marketplace. Padahal, istilah marketplace biasa dipakai dalam hal jual beli barang. Apakah teknis perekrutan guru yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 itu juga mirip dengan jual beli barang ataukah ada bedanya memang mengundang perhatian banyak pihak.
Saat ini, pemerintah sedang ngebut merampungkan payung hukum baru untuk rencana program marketplace guru.Rencananya, aturan untuk marketplace guru ini dibuat dalam bentuk peraturan pemerintah (PP).
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Alex Denni menjelaskan, aturan hukum ini tengah dirumuskan bersama oleh kementerian/lembaga terkait. Saat ini, dari 726 daftar inventarisasi masalah (dim) yang ada sudah 600 dim lebih yang selesai dibahas. ”Ada satu PP yang sedang kita rumuskan bersama. PP manajemen ASN ini yang mudah-mudahan bisa menyederhanakan banyak hal dalam konteks manajemen ASN, mulai dari rekrutmen sampai reward sistem dan lain-lain,” paparnya.

Alex mengungkapkan, dalam mendukung kebijakan ini, pihaknya akan menyiapkan skema bagaimana rekrutmen bisa lebih fleksibel waktunya.
Termasuk, soal lokasi tes dan lain-lain. Mengingat nantinya, seleksi tak lagi dilaksanakan serentak dan dalam jumlah besar seperti saat ini. ”Jadi flexibility dari rekrutmen ini memang sedang jadi agenda kami,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, bukan hanya terkait pemenuhan kebutuhan guru namun juga distribusinya.Hal ini yang ingin diterobos oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim melalui rencana kebijakan marketplace guru ini. Sebab nantinya, ada ikatan dinas bagi calon guru penerima beasiswa pemerintah. Mereka bakal ditempatkan di daerah-daerah yang kekurangan guru selama kurang lebih tiga

Diakuinya, pada pengalaman seleksi ASN sebelumnya, 200 ribu formasi di daerah 3T sepi pelamar. Sementara, di sejumlah sekolah diketahui adanya kelebihan guru yang tidak bisa didistribusikan. ”Ini PR kita untuk siapkan sistem insentif, talent mobility seperti apa,” tuturnya.

Sementara itu, Nadiem mengungkapkan, dengan rancangan PP Manajemen ASN ini maka formasi untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru bisa ditentukan oleh pusat. Kemudian, rekrutmen untuk guru bisa dilakukan melalui talent pool yang nantinya disediakan oleh pemerintah.
”Karena real time rekrutmen, tes seleksi gak harus gelondongan dua kali setahun. Kita bisa punya testing center di mana-mana, yang kapanpun guru-guru honorer ingin masuk bisa mengikuti seleksi,” paparnya.
Dengan implementasi sistem baru ini, maka talenta guru tak lagi merujuk pada lokal saja. Tapi, semua demand dan supply terkoneksi secara nasional.
Ide mengenai talent pool ini diapresiasi oleh sejumlah anggota dewan.

Meski demikian, Kemendikbudristek diminta menyelesaikan pekerjaan rumah sebelumnya. Yakni, menempatkan para guru honorer yang sebelumnya telah lulus passing grade dalam seleksi ASN sebelumnya.
”Cut off dulu, selesaikan dulu yang ada. Masih ada P1 yang belum jelas nasibnya, yang sebelumnya dinyatakan lolos, dibatalkan penempatan, dan lainnya,” tegas Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa.
Dia menyarankan, pemerintah pusat bisa mengkonsolidasikan dengan pemerintah daerah mengenai formasi yang ada. Misalnya, apabila di daerah A formasi untuk guru suatu mata pelajaran penuh, sementara di daerah B ada kekurangan itu maka bisa ditransfer ke sana. Selain itu, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta agar penamaan talent pool guru ini tidak menggunakan istilah marketplace. Sebab, istilah ini biasa digunakan untuk jual beli barang.
”Tolong diganti istilahnya jangan marketplace. Nggak enak gitu dengernya. Tolong dipilihkan diksi yang lebih pas,” ujarnya.

Ledia pun menyarankan, agar dalam sistem baru nanti data kebutuhan guru disamakan dengan dapodik.Lalu, dipastikan siapa yang akan memverifikasi dan validasi data terkait guru dan kebutuhannya yang ada di talent pool nantinya.”Kemudian siapa yang menentukan masa kontraknya nanti dan pastikan peran pemda dalam sistem ini, karena kan langsung rekrutmen sekolah,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi X Dede Yusuf. Menurutnya, ide dan gagasan mengenai talent pool guru ini sangat baik dan harus segera diterapkan.

Namun, dia memberi catatan soal penamaannya.”Marketplace ini kan biasa untuk produk barang. Diganti saja dengan yang lain, seperti peluang talenta misalnya,” tuturnya.
ekrutmen guru melalui marketplace. Berikut data yang diambil dari Kemendikbudristek.

1. Kemendikbudristek akan membuat talent pool untuk guru

2. Isinya, guru-guru yang memang sudah siap mengajar. Baik itu yang lolos seleksi tahun sebelumnya atau program pendidikan profesi guru (ppg)
3. Karena ada talent pool, seleksi tak dilaksanakan setahun sekali dan gelondongan. Bakal ada testing center yang disiapkan untuk bagi guru-guru yang ingin masuk talent pool

4. Sekolah nanti bisa memilih langsung guru sesuai kebutuhan di satuan pendidikannya secara real time melalui marketplace ini

5. Gaji mereka bakal diberikan melalui sekolah melalui rekening khusus dan tak bisa digunakan untuk gaji guru di luar marketplace

6. Calon guru yang mendapat beasiswa pusat maupun daerah akan menjalani wajib tugas di daerah yang ditetapkan oleh pemerintah

Halaman:

Editor: Muh Afandi

Tags

Terkini

Upacara sekaligus Syukuran HJB ke 541 di Rumpin

Sabtu, 3 Juni 2023 | 16:08 WIB

Model Baru Penyuluhan Pertanian Diperkenalkan

Jumat, 2 Juni 2023 | 17:30 WIB

Erick Tohir Terbanyak dipilih sebagai Cawapres

Kamis, 1 Juni 2023 | 20:01 WIB
X